Renungan Rabu 24 Mei 2017
Bacaan: Kis. 17:15,22-18:1; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Yoh. 16:12-15
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yoh 16:13)
Karena begitu besar kasih Allah akan kita semua, sehingga Dia telah menganugerahkan Putra-Nya yang tunggal supaya setiap kita yang percaya pada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.
Yesus telah mati, mengurbankan diri-Nya bagi kita semua, karena kasih-Nya pada kita, bangkit, karena kematian tidak bisa menahan-Nya, dan naik ke surga dengan mulia serta menyediakan tempat bagi setiap kita yang percaya pada-Nya. Dia yang adalah Allah, bersedia menjadi manusia seperti kita, supaya kita manusia bisa menjadi Ilahi seperti Dia karena kasih-Nya pada kita. Bahkan Yesus mengutus kita, untuk menjadi rekan kerja-Nya, saksi-Nya (Mat 28:18-20).
Bukan hanya itu saja yang dilakukan-Nya bagi kita. Yesus yang mengenal kerapuhan, kelemahan dan ketidak mampuan kita, bahkan menjanjikan Roh Kudus untuk menyertai kita, agar kita mampu hidup, bergerak, serta ada dalam Dia dan bersama Dia. Yesus sendiri sebelum kenaikan-Nya ke surga, meminta para murid dan Bunda Maria untuk tinggal di Yerusalem, mengadakan Novena Roh Kudus yang pertama, menanti turunnya Roh Kudus, agar mereka mendapat kuasa dan menjadi saksi Yesus (Kis 1:8). Yesus ingin kita tinggal dalam lingkaran kasih-Nya yang melindungi, menyembuhkan, memulihkan dan membenarkan.
Saya bersyukur kepada Allah yang telah berkenan memilih saya sebagai milik-Nya, telah menyediakan perbuatan-perbuatan baik untuk saya lakukan. Saya bersyukur bahwa Tuhan memberi hidup baru melalui Retret Awal dan alami Pencurahan Roh Kudus. Saya yang pemalu Tuhan telah ubahkan menjadi pribadi yang baru. Saya yang dulu sering ketakutan ketika berbicara di hadapan banyak, tetapi Tuhan pakai saya untuk berbicara di hadapan banyak orang. Kasih karunia-Nya melimpah dalam hidup saya. Saat saya jatuh dalam dosa, Roh Kudus ingatkan saya. Ketika saya dalam kesedihan yang mendalam, Dia pula yang menghibur saya. Ketika saya takut, ragu dan bimbang Roh Kudus pula yang meneguhkan saya.
Doa: Roh Kudus, Engkau yang selalu menyertaiku, terima kasih atas pimpinan dan bimbingan-Mu. Bersabarlah denganku yang lebih sering mengikuti kehendakku sendiri dari pada mengikuti, melaksanakan kehendak Bapa seperti diteladankan Bunda Maria dan Yesus yang pagi-pagi buta, semalam-malaman berdoa mencari kehendak Bapa. Ubah dan bentuklah hamba-Mu ini agar dapat taat, tekun, setia dengan penuh kerendahan hati, mampu menyerahkan diriku supaya dipimpin, dibimbing oieh-Mu, agar hamba-Mu dapat hidup, bergerak dan selalu ada bersama-Mu. Amin.
JRW
